gravatar

Ratusan TKI Tersekap di Kramatjati

Sedikitnya 120 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diduga tersekap di tempat penampungan sementara milik PT Dwi Insan Setia Utama di Jalan Eretan 2, RT 1/1, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. Informasi ini terungkap setelah Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (Binapenta) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan sidak ke lokasi penampungan tersebut pada Selasa (23/11) malam. Sempat terjadi kekisruhan saat sidak ini berlangsung. Bahkan, sejumlah wartawan yang meliput sempat diancam akan dibunuh oleh oknum preman yang diduga membekingi perusahaan tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Ditjen Binapenta mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya penyekapan sebanyak 120 calon TKI tersebut. Mendapat laporan itu, petugas pun langsung menindaklanjutinya dengan melakukan sidak. Sayangnya, sidak kali ini dilakukan tanpa menyertakan pihak kepolisian. Alhasil, sempat terjadi adu mulut antara pihak keamanan dengan sejumlah petugas Ditjen Binapenta.

Rombongan petugas Binapenta dan wartawan yang meliput sudah mendapat kesulitan sejak awal memasuki lokasi penampungan yang berada di gang sempit dan padat penduduk ini. Sebab, para petugas dihalang-halangi selama hampir satu jam oleh para petugas keamanan perusahaan.

Dari hasil sidak yang dilakukan terungkap, petugas menemukan berbagai hal yang tidak manusiawi. Seperti, fasilitas tempat yang tidak memadai untuk menampung sekitar 120 orang. Kemudian, makanan yang diberikan pun diketahui sering kadaluarsa dan tidak adanya balai pelatihan tenaga kerja sebelum diberangkatkan ke berbagai negara tujuan. “Kami menemukan banyak hal yang sangat tidak layak dan tidak manusiawi. Makanya agar persoalan ini tuntas kami memanggil pemilik perusahaan tersebut, untuk mengetahui identitas atau dokumen perusahaan,” ujar Sunarno, Plt Dirjen Binapenta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Rabu (24/11).

Sejauh ini, dirinya mengaku belum dapat memberikan sanksi kepada perusahaan itu karena bentuk pelanggarannya belum dapat dibuktikan. Meski begitu, dikatakan Sunarno, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polsek Kramatjati untuk menindaklanjuti temuan ini. Untuk itu, hari ini, sejumlah calon tenaga kerja yang kesemuanya berjenis kelamin wanita ini telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kebanyakan, para calon TKI ini berasal dari daerah seperti, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Timur dan lain sebagainya.

Sementara itu, Polres Jakarta Timur menanggapi temuan informasi ini, telah memintai keterangan kepada 15 perwakilan calon TKI tersebut. “Kami juga mendengar adanya intimidasi terhadap para jurnalis. Tetapi kami terlebih dahulu fokus pada perlindungan calon TKI,” ujar Kompol Dodi Rahmawan, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Rabu (24/11).

Diungkapkan Dodi, sejak dilakukan sidak kemarin, banyak calon TKI itu yang meminta untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Meski begitu, ditambahkan Dodi, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) serta manajemen perusahaan untuk proses pemulangan para TKI ke daerah masing-masing.

Camat Kramatjati, Ucok Bangsawan Harahap mengatakan, saat ini di wilayahnya memang banyak terdapat perusahaan penyalur tenaga kerja. Namun, ia tak dapat mendeteksi apakah perusahaan ini semuanya legal atau tidak. Ia sendiri mengaku, kesulitan untuk menembus perusahaan tersebut, untuk mengetahui jumlah calon TKI yang ada. Sebab umumnya mereka sangat tertutup. “Saya sendiri tidak dapat masuk ke areal perusahaan itu karena sangat tertutup. Padahal, kita juga ingin mengetahui berapa jumlah penghuni atau calon TKW yang ada di setiap penampungan. Para pemilik perusahaan tidak kooperatif,” tandasnya. 
 
Sumber : Beritajakarta

Archive

Entri Populer