gravatar

Pasar Gembrong, Sorga Mainan Anak-Anak

Pasar Gembrong terletak di persimpangan jalan A.Yani dan jalan Basuki Rahmat Jakarta Timur (dari arah Casablanca). Pasar ini juga dikenal sebagai Pasar Prumpung atau Pasar Senggol. Tidak ada yang tahu persis darimana asal nama Gembrong atau apa arti nama tersebut. Yang jelas pasar ini merupakan pasar grosir mainan anak-anak. Hampir semua jenis mainan anak-anak dijual disini. Meski disebut pasar tetapi Gembrong ini hanya berupa deretan kios-kios mainan sepanjang trotoir jalan. Selain menjual berbagai mainan anak, di deretan kios ini juga ada penjual alat tulis, aksesoris rambut dan pernak pernik hiasan untuk bocah perempuan.

Jika Anda berniat membawa buah hati Anda ke tempat ini bersiaplah untuk menenteng banyak barang karena harga-harga mainan di pasar ini  murah sekali sehingga menggoda kita untuk membeli tidak hanya satu macam barang saja. apalagi dengan adanya anak disamping kita. Di Pasar ini, jalanannya atau lebih tepatnya lorong-lorong, disepanjang deretan kios terasa sempit. Hanya cukup untuk dua orang berpapasan miring. Maka tidak heran pasar ini juga disebut Pasar Senggol karena tubuh para pengunjung pasti akan bersenggolan dengan pengunjung lain saat berpapasan atau berbelanja..ehhm.

Para pengunjung pasar ini berasal dari berbagai kalangan. Ada yang membawa mobil pribadi, mereka ini biasanya akan memarkir kendaraannya disepanjang jalan A. Yani atau jalan Basuki Rahmat di depan deretan kios tersebut. Ada juga yang membawa sepeda motor atau naik kendaraan umum. Maklum saja, harga mainan anak disini cukup murah bahkan bila dibandingkan dengan harga barang yang sama yang dijual di mall atau supermarket. Maka siapapun pasti tergoda berbelanja kesini. Oleh karena itu Pasar Gembrong selalu ramai dan sesak, terutama hari Sabtu, Minggu atau hari libur sekolah.

Dipasar ini tersedia berbagai permainan anak mulai dari replika mobil , mobil Tamiya, boneka biasa, boneka barbie dan segala pernak perniknya seperti baju barbie beraneka jenis, rumah-rumahan barbie, kendaraan barbie, dan tempat tidur serta meja hias barbie.

Selain itu dijual juga mainan seperti yoyo, peralatan mandi bola, peralatan catur, raket bulutangkis dengan shuttle cock, kereta api dari yang lengkap dengan rel pendek atau panjang, kartu-kartu, atau pistol-pistolan. Sedangkan alat tulis, mulai dari buku tulis, buku gambar, pinsil dari yang termurah hingga termahal, pinsil warna, crayon hingga 36 warna, tempat pinsil, tempat minum, celengan berbagai jenis, karpet abjad berbagai warna, pulpen, penghapusan dan sebagainya

Harga yang ditawarkan untuk semua jenis barang itu bisa dikatakan murah alias miring. Harga yang ditawarkan untuk satu jenis boneka barbie produk dari Cina sekitar Rp 40 ribu. Kalau Anda pandai menawar satu boneka tersebut bisa dihargai sekitar Rp 20 ribu. Untuk boneka barbie asli buatan Mattel sendiri, dihargai sekitar Rp 150 ribu, bayangkan dengan harga boneka Barbie buatan Mattel yang berada di Mall Kelapa Gading yang mencapai Rp 200 - hingga Rp 250 ribu tanpa bisa ditawar tentu saja ! Belum lagi baju barbie yang dijual Rp 10.000 untuk 3 jenis pakaian.

Untuk harga peralatan tulis dan aneka mainan lainnya, juga tidak jauh berbeda. Apalagi jika Anda membelinya dengan partai besar atau grosiran. Untuk satu set tempat pinsil yang berisi pinsil, rautan dan penghapusan dihargai sekitar Rp 7000 dan jika Anda membelinya setengah lusin atau 12 biji maka harga perlusinnya bisa sekitar Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu, tempat tabungan (celengan) aneka macam 1 lusin dihargai Rp 150.000, persatuannya Rp 15 ribu. Dan satu pack bubble-bubble an sekitar Rp 16 ribu saja.

Selain itu dijual juga replika aneka jenis mobil merek Maisto skala 1:18 atau 1:24 dihargai antara Rp. 100 ribu sampai Rp. 200 ribu. Lebih murah lagi replika mobil buatan Cina merek Yat Ming. Di supermarket atau Mall replika tersebut biasa dijual paling tidak Rp. 150 ribuan. Tetapi di pasar ini cuma sekitar Rp. 70 ribu saja. Kalau mau mobil-mobilan yang lebih besar juga tersedia, yakni mobil-mobilan yang bisa dikendarai anak-anak. Di tempat lain harga mobil-mobilan yang menggunakan aki ini bisa mencapai Rp. 700 ribu hingga diatas Rp. 1 juta . Tetapi disini bisa dihargai Rp. 400 ribu sampai Rp. 500 ribu.
Para pembeli di pasar ini tidak hanya mereka yang memakai sendiri barang tersebut tetapi juga bagi yang ingin menjual kembali barang atau mainan dimaksud. Bagi mereka ini bahkan akan diberi potongan harga lumayan, apalagi yang telah kenal dan menjadi langganan tetap di satu kios. Seperti yang dilakukan Aris (38), pedagang eceran khusus pernak pernik dan aksesoris rambut di kawasan Mampang, Jaksel. Aris mengetahui adanya Pasar Gembrong dari seorang temannya yang juga pedagang mainan. ” Sebelum kesini saya biasa belanja ke Asemka , tapi udah dua tahun ini saya belanja ke Prumpung sini.

Harganya ngga jauh beda, kok. Lagian lebih deket ama tempat saya jualan di Mampang....” tutur Aris menjelaskan.
Aris mengaku mendapat keuntungan lumayan karena dia mendapat discount khusus bagi pedagang eceran seperti dirinya dari kios grosir langganannya. ”..Karena udah kenal makanya saya dapet harga khusus sama grosirnya. Kita juga bisa minta barang dulu baru bayar belakangan...” jelas pria asal Purwakarta ini. Dari keuntungan berjualan aksesoris rambut ini dia bisa mengirim uang untuk istri dan anaknya yang duduk di SD di Purwakarta.

Geliat Pasar Gembrong mulai terasa sejak 1998 setelah berlalunya kerusuhan yang melanda Jakarta waktu itu. Masyarakat sekitar pasar Cipinang berinisiatif membuka usaha penjualan mainan.  Dengan adanya hubungan dengan pemasok, beberapa warga mulai berjualan aneka mainan di rumah yang dijadikan toko dibagian depannya. Seiring perkembangan waktu, berkembang pula usaha ini. Semakin banyak pula yang ikut berdagang mainan anak.

Toko yang tadinya hanya merupakan bagian depan rumah kini bertambah dengan munculnya pedagang baru yang menempati trotoir jalan. Tanpa perlu beriklan, usaha ini berkembang pesat karena dikenal dengan harga murah. Bahkan konon tempat usaha ini pernah  ditayangkan di salah satu stasiun tivi swasta. Sejak itu tempat ini semakin dikenal masyarakat luas. Menurut beberapa pedagang, semula pedagang mainan  hanya beberapa rumah saja yang dijadikan toko di bagian depannya. Akan tetapi setelah pedagang tersebut banyak mendapat untung, maka semakin banyak orang yang ikut berjualan baik warga sekitar maupun pendatang, yang turut pula mengadu untung berjualan mainan. Nah, Anda tertarik belanja kesini ? Silakan datang dan buktikan sendiri. (Linda Lubis)
 
 

Entri Populer